Secara garis besar model pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Pembelajaran pasif yang melibatkan membaca dan mendengar saja hanya memberikan kontribusi pemahaman materi sebesar 10-30%. Sedangkan pembelajaran aktif dimana seseorang berdiskusi, mengaplikasikan ilmu dan mengajarkan kepada orang lain dapat memberikan kontribusi pemahaman materi hingga 90%. Semuanya ada di dalam konsep piramida pembelajaran.
Mengenal Piramida Pembelajaran
Konsep utama piramida pembelajaran diambil dari Edgar Dale pada tahun 1969, yang kemudian diberikan bobot secara persen dalam penelitian-penelitian tentang efektivitas belajar. Piramida pembelajaran menjelaskan bagaimana cara seseorang dapat memahami pembelajaran dengan lebih cepat.
Berdasarkan piramida di atas, terlihat bahwa pembelajaran pasif tidak efektif untuk membantu seseorang menguasai pembelajaran. Belajar hanya melalui membaca atau mendengar tanpa adanya tindaklanjut apapun sebaiknya segera diperbaiki karena memiliki retensi belajar yang sangat rendah. Coba jawab jujur dari hati, model pembelajaran seperti apa yang telah kamu terapkan selama ini?
Retensi Pembelajaran
Retensi pembelajaran merupakan daya ingat kita pada pembelajaran yang telah didapatkan. Apakah kamu cepat lupa dengan materi yang telah dipelajari? Jika YA, maka bisa jadi retensi belajar kamu sangat rendah. Coba lihat kembali pada piramida pembelajaran di atas, ternyata retensi pembelajaran yang tinggi dapat dicapai melalui model pembelajaran aktif.
Bagaimana Strategi Belajar untuk Meningkatkan Retensi Pembelajaran?
Sekarang kamu sudah tahu penyebab gampang lupa dengan materi yang telah dipelajari. Sudah saatnya mengatur strategi belajar supaya retensi pembelajaran menjadi lebih kuat. Ada beberapa tips yang bisa kamu coba.
Jangan Pasif
Seperti yang telah dibahas bahwa retensi pembelajaran yang tinggi dapat dicapai melalui model pembelajaran aktif. Saat mengikuti kelas atau pembelajaran, cobalah untuk aktif bertanya dan berdiskusi. Dengan bertanya dan berdiskusi akan membuka pikiran dan membuat kamu semakin paham.
Evaluasi Materi Secara Berkala
Setelah belajar sesuatu hari ini, ulangi materi tersebut satu hari kemudian, dua hari kemudian, tiga hari kemudian, dan seterusnya. Lakukan evaluasi berkala sehingga kamu semakin menguasainya.
Teknik Feynman
Jangan hanya sekedar paham, namun harus bisa mengajarkan ke orang lain. Apabila kamu belum bisa mengajarkan sesuatu kepada orang awam, artinya kamu belum terlalu paham. Mampu menjelaskan sesuatu yang kompleks menjadi sederhana adalah tanda bahwa kamu sudah benar-benar paham.
Teknik Pomodoro
Teknik Pomodoro merupakan teknik manajemen waktu yang diperkenalkan oleh Fransisco Cirillo. Dalam teknik ini kamu harus fokus dalam waktu tertentu misalnya 25 menit. Setelah waktu habis, maka kamu diberi waktu istirahat 5 menit. Ulangi cara tersebut hingga 4 babak dan kamu bisa beristirahat lebih lama misalnya 15 menit. Teknik Pomodoro dapat membantu kamu yang kesulitan fokus dalam belajar, sehingga sulit dalam menyerap materi yang sedang dipelajari. Kamu bisa cari aplikasi timer Pomodoro sehingga jadi lebih mudah menerapkan teknik ini.
Practice Testing
Lakukan pengujian pada materi yang telah dipelajari. Misalnya kamu telah mempelajari materi SKD yang meliputi TWK, TIU dan TKP, lalu coba uji pemahaman kamu dengan mengerjakan Try Out SKD di website ayocpns.com. Evaluasi skor yang kamu capai, pastikan skor yang kamu peroleh lebih baik dari skor sebelumnya. Ujian membuat kita bertumbuh.
Semoga strategi belajar di atas bisa membantu masalah belajar kamu, ya. AYOCPNS juga mendukung kebutuhan belajar kamu untuk persiapan seleksi CPNS, PPPK dan BUMN. Kamu bisa mengikuti program kelas bimbel online live via Zoom maupun program mandiri dengan mengakses materi, video belajar dan try out di website AYOCPNS. Yuk belajar bersama AYOCPNS dan bergabung bersama ribuan alumni lainnya!