Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), di Jakarta. Rapat tersebut membahas tentang tindak lanjut Rancangan Peraturan Pemerintah dari UU No. 20/2023 tentang ASN dan Evaluasi Rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun 2024.
Dalam rapat yang diadakan pada Rabu (17/01) tersebut juga dibahas terkait arah kebijakan pemerintah dalam seleksi CASN tahun 2024 ini. Adapun arah kebijakannya adalah sebagai berikut:
- Berfokus pada pemenuhan kebutuhan ASN pada pelayanan dasar, yakni tenaga guru dan tenaga kesehatan;
- Mengoptimalkan penyelesaian permasalahan tenaga non-ASN di instansi pemerintah sesuai mandat Undang-Undang No. 20/2023 tentang ASN;
- Merekrut talenta-talenta baru atau fresh graduate melalui seleksi CPNS; dan
- Mengurangi sedapat mungkin jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.
Rekrutmen talenta-talenta digital diharapkan mampu mendorong birokrasi dan pelayanan publik agar dapat melayani dengan efektif dan efisien. Sebanyak 2.302.543 formasi telah disiapkan untuk rekrutmen CASN tahun 2024. Rekrutmen CASN tahun ini dibuka bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 690.822 formasi dan 1.605.694 formasi bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Formasi yang dibuka tersebar untuk guru, dosen, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Menteri PANRB menyampaikan bahwa rekrutmen CASN tahun 2024 dapat berlangsung lebih dari satu kali. Ini sebagai bentuk fleksibilitas penataan ASN sebagaimana diamanatkan dalam UU 20/2023 tentang ASN.
“Jadi memang UU ASN yang baru kan memberi ruang yang terbuka dan memudahkan pemerintah dari pusat sampai daerah dalam mengatur rekrutmen. Tidak terpaku pada pola tertentu, agar organisasi bisa berjalan dinamis,” ujar Anas
Anas juga memberikan contoh terkait fleksibilitas pengadaan ASN seperti pada institusi swasta maupun BUMN yang dinamis, rekrutmen tidak harus menunggu siklus tahunan, melainkan menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Bila menunggu siklus tahunan, organisasi akan kesulitan menyesuaikan diri dengan tantangan yang sangat dinamis. Sehingga pada tahun 2024 ini, rekrutmen berpotensi dijalankan lebih dari satu kali.